JAKARTA – Polisi memeriksa tujuh saksi kasus pembacokan pegawai berinisial DSK (44) di Pusat Daskrimti Kejaksaan Agung (Kejagung) RI oleh orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat. DSK dibacok OTK saat pulang kerja.
“Yang telah diambil keterangan itu ada sekitar 6 atau 7 orang,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Bambang dikutip Rabu (28/5/2025).
Ia menambahkan, korban juga sudah dimintai keterangan di rumah sakit. Dari pengakuan korban, ia tak memiliki masalah dengan orang lain.
“Korban baru saja selesai diambil keterangan di rumah sakit. Enggak, belum, nggak ada (masalah sama seseorang),” imbuhnya.
Kronologi Pembacokan
Peristiwa pembacokan itu terjadi di Jalan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok pada Sabtu 24 Mei 2025 lalu. Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar menjelaskan, peristiwa pembacokan itu bermula saat DSK tengah menuju kediamannya pada Jumat malam. Namun, ia sempat berhenti untuk berteduh lantaran hujan.
“Saudara DSK pulang dinas dari Pusat Daskrimti Kejaksaan RI, sesampainya di tengah perjalanan terjadi hujan lebat sehingga kemudian saudara Dymar berteduh dan minum kopi,” kata Harli saat dikonfirmasi Okezone, Senin 26 Mei 2025.
kronologi
Setelah hujan reda korban kembali melanjutkan perjalanan menuju rumahnya. Saat pukul 02.30 WIB, ada dua orang tidak dikenal menghampiri si korban sambil berteriak dan membacoknya.
“Pada saat masih mengendarai sepeda motor dengan kecepatan kurang lebih 60 km/jam tiba-tiba dari arah depan terdapat 2 orang yang berboncengan langsung mendekat saudara Dymar dan sambil berteriak ‘sikaaaatt’ sambil mengayunkan senjata tajam,” ujar dia.
Saat itu, pelaku yang diduga berjumlah dua orang mengayunkan senjata tajam tersebut ke arah pergelangan tangan korban. Pelaku juga sempat mengeluarkan kata ‘mampus lu’ ke arah korban. Usai melakukan aksinya, pelaku meninggalkan lokasi kejadian.
“Sesaat kemudian berteriak kembali ‘mampus lu’ dan kemudian langsung tancap gas tanpa mengikuti kembali saudara DSK,” ungkapnya.
Ketika dibawa ke rumah sakit, korban melihat ada 2 orang yang mengawasi pergerakan mobil yang membawanya. “Namun pada saat saudara DSK di bawa ke rumah sakit (sekitar 1 km dari rumahnya), saudara DSK melihat ada 2 orang yang mengawasi pergerakan mobil yang mengantar ke rumah sakit. Namun, tidak mengetahui maksud dan tujuannya,” ujarnya.
Akibat pembacokan itu, korban mengalami luka berat di bagian pergelangan tangan dan di diagnosa pada jari korban putus dan tidak bisa lagi digerakkan.
ah4b45
mx58ge
https://shorturl.fm/oYjg5
auwwoc
hankwy
oxz1k1
w6iw1f
sad8yh
qin7bj
jof96o
eovwmq
https://shorturl.fm/N6nl1
znw4em
https://shorturl.fm/A5ni8
z0jmlv
vvghbq
m0ckht
kj2lov
f16uzd
https://shorturl.fm/oYjg5
f5tjyl
mmtqs8
twuahf